Semarang 04/10, Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Tengah melalui Bidan Perencanaan dan Pengembangan Pegawai mengadakan Launching e-Jabfung dan Sosialisasi e-Kinerja.

Peserta

Hadir dalam acara tersebut secara luring, sejumlah 49 yang terdiri dari Pejabat Administrator dan Pejabat Pengawas perwakilan dari masing-masing OPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan secara daring sejumlah 960-an terdiri dari masing- masing OPD, Cabang Dinas Pendidikan dan UPT OPD serta perwakilan SMAN/SMKN dan SLBN se-Provinsi Jawa Tengah melalui Zoom Metting.

Disampaikan oleh Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Pegawai Ary Widiantoro, S.STP, M.Si bahwa Launching e-Jabfung adalah memperkenalkan sekaligus mensosialisasikan aplikasi pengelolaan jabatan fungsional di lingkungan pemerintah Provinsi Jawa Tengah serta Sosialisasi e-Kinerja adalah memberikan pengarahan secara umum terkait pengelolaan kinerja tahun 2022 dan persiapan data-data yang diperlukan untuk penerapan e-kinerja yang akan disosialisasikan dan diberikan pelatihan kepada Perwakilan OPD oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Lounching E-Jabfung

Aplikasi E-Jabfung adalah memudahkan proses pengelolaan kepegawaian khususnya terkait dengan pengelolaan jabatan fungsional, aplikasi ini diharapkan dapat membantu dalam mengurus proses pengembangan jabatan fungsional (contohnya: kenaikan jabatan, pengangkatan kembali, alih kategori,dan lain sebagainya terkait Pengelolaan JabatanFungsional).

Tidak hanya itu, berkaitan dengan penilaian kinerja, Tim BKD Provinsi Jawa Tengah saat ini telah menyusun Peraturan terkait manajemen kinerja dan mencari metode termudah untuk membuat penilaian kinerja sebagaimana Peraturan yang ada.

Link Youtube E-Jabfung

Pilot Project E-Kinerja BKN

Dalam Sambutannya, Kepala BKD Prov. Jateng Drs. Wisnu Zaroh M.Si menyampaikan berdasarkan Surat BKN Nomor: 30616/B-BM.01.02/SD/CIII/2022 tanggal 9 September 2022, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah ditunjuk sebagai salah satu Instansi yang dijadikan Pilot Project aplikasi e-Kinerja.

Merupakan sebuah kehormatan bagi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada bulan Oktober Tim dari BKN akan berkunjung ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan pelatihan lebih lanjut tentang e-Kinerja. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama saling berkomitmen untuk memberikan yang terbaik dalam proses penggunaan aplikasi tersebut.

Berdasarkan surat tersebut, BKN akan mengadakan kunjungan ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam rangka pelatihan teknis dan monitoring penerapan aplikasi e-Kinerja pada kunjungan pertama : tanggal 17 s.d. 21 Oktober 2022 dan Kunjungan kedua : tanggal 21  s.d  25 November 2022.

Yang perlu dipersiapkan

Ary Widiantoro menyampaikan yang perlu dipersiapkan dalam pelaksanaan E-Jabfung adalah PNS selalu meng-update data di aplikasi E-Filenya, karena Aplikasi E-Jabfung ini adalah Bagian dari Aplikasi SIMPEG dan E-file yang sudah interkoneksi.

Dengan selalu memperbaharui data di Simpeg dan Efile maka ASN akan lebih mudah dalam pelayanan kepegawaian dan mempunyai dokumen secara elektronik. Karena dalam evaluasi yang dilakukan Tim BKD Prov. Jateng ada beberapa yang perlu diperhatikan diantaranya belum semua PNS sadar akan data di aplikasi E-File, beberapa data yg diupload tidak sesuai yang disyaratkan, belum semua PNS mengetahui jenis usulan pada jabatan fungsional serta dokumen yang menjadi syarat pada Aplikasi E-Jabfung banyak yang belum diupload.

Sedangkan persiapan dalam Pelatihan E-Kinerja, hal-hal yang perlu dipersiapkan adalah mengecek unit organisasi masing-masing di SAPK, Cek Username dan MySAPK, Menyiapkan Perjanjian kinerja utamanya milik Kepala SKPD, membuat MPH (Matrik Peran Hasil) dapat di lihat pada Link berikut Klik

Diakhir sambutnya Wisnu Zaroh berharap dengan dilounchingnya aplikasi E-Jabfung akan mempermudah dan mempercepat proses dari pelayanan  dan mengharap kerjasama dari Sekretaris dan pengelola kepegawaian di OPD untuk berkolaborasi. Semua tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak ada kerjasama dan kolaborasi antar OPD, saat ini bukanlah era untuk saling berlomba dengan ego organisasi masing-masing, melainkan era untuk saling berkolaborasi menciptakan tatanan birokrasi yang lebih baik.